Ceria Sepanjang Masa

by assom18revolution on Selasa, 22 Januari 2013 11:35:00 AM
Banyak hal yang bisa bikin kita sedih. Mulai dr ditinggal kabur pacar, ditipu teman sendiri, hingga disodomi 
Tapi percaya apa nggak kalau apapun yang membuat kita bersedih-pada saat yang sama-ternyata juga bisa bikin kita tersenyum.

Menurut para pakar kejiwaan, kesedihan bukan karena ketiadaan kebahagiaan. Tapi karena ketidakmampuan kita untuk melihat sisi positif dari segala sesuatu. Dengan kata lain, kesedihan dan kebahagiaan hanyalah sudut pandang semata. Som kesedihan bisa diubah jadi kebahagiaan hanya dengan mengubah sudut pandang. Dan inilah sudut pandang orang-orang yang selalu bisa berbahagia, meski dalam kesulitan sekalipun. So, kenapa harus sedih kalu sebenarnya kita bisa selalu ceria?

Selalu berbaik sangka

Kamu nggak akan bisa ceria kalau hidupmu selalu dipenuhi dengan prasangka-prasangka buruk terhadap orang lain. Sebaliknya, prasangka buruk justru akan membuatmu selalu hidup dalam ketakutan. So, mulai sekarang berpikirlah positif. Kalau ada satu atau dua orang yang jahat nggak berarti semua orang di dunia ini ikutan jahat, kan?

Berpikir semua Mudah

Apapun yang menyulitkanmu, cobalah untuk berpikir"Ah , gampang itu..."
Dengan begitu, masalah seberat apapun nggak akan menciutkan nyalimu. Lagipula dengan berpikir bahwa apapun yang kamu hadapi itu mudah akan merangsang otak untuk lebih cepat menemukan solusinya. Jika kamu berpikir kamu bisa, kamu pun akan benar2 bisa....gitu kata psikolog 

Optimis

Kalau ada orang yang bisa tetap ceria dalam situasi terjepit, itu karena ia masih melihat adanya harapan untuk keluar dari situasi yang menghimpitnya. Harapan itulah yang membuatnya bertahan dan bisa tetap ceria. Sebaliknya mereka yang pesimis akan menampakkan wajah murung setiap kali ditimpa kesulitan. Sebab mereka tak pernah melihat harapan. Bagi mereka dunia ini suram. Padahal sedikit rasa optimis akan membuat siapapun bisa menjalani hidup dengan ceria, sepanjang masa.

Bergaul

Orang yang ceria lebih mudah bergaul, begitu kata psikolog. Hal itupun berlaku sebaliknya; pergaulan juga melahirkan keceriaan. So, keceriaan tidak akan datang kalau kamu mengurung diri di dalam kamar. Pergilah keluar dan carilah teman, disitulah letak keceriaan. Kebahagiaan hadir karena adanya kebersamaan...gitu lho! (BF bangeeeeettt......)

Santai aja, ah...

Jadi orang serius emang nggak dosa. Tapi tak ada salahnya sedikit bersantai. Lagipula kelewat serius juga nggak bagus (makanya setelah tegang di Army gw lari ke IGO...nyantai Man!  ). Sebab selain membuatmu jadi kaku, keseriusanmu itu juga bisa mematikan keceriaan orang lain. So, apapun situasinya, buatlah sesantai mungkin. (Slowly But Sure)

Syukuri apa yang kamu miliki

Kalau kamu punya motor dan nggak bersyukur, maka kalau nanti kamu punya mobilpun kamu tetap nggak akan bisa bersyukur.
Karena setelah punya mobil kamu berharap punya pesawat....Sebaliknya, kalau kamu bisa mensyukuri apa yang kamu miliki saat ini, kamu pun akan mensyukuri apa yang akan kamu miliki esok atau lusa nanti. So, bersyukurlah sekarang atau tidak sama sekali!!!
Sebab bersyukur adalah syarat mutlak hidup bahagia. Lha gimana bisa bahagia kalau situ nggak pernah merasa puas??Dunia ini terlalu kecil untuk menampung SEMUA keinginanmu bung! 

profil mee

by assom18revolution on Rabu, 09 Januari 2013 10:10:00 PM

My Profil


Belum banyak bercerita hanya pengenalan saja..hhe.. My name is assom..
www.facebook.com/asoman30thea







JEJAK YA’JUJ – MA’JUJ

by assom18revolution on Selasa, 08 Januari 2013 10:54:00 PM
MENAPAK JEJAK YA’JUJ – MA’JUJ (GOG – MAGOG)


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي
الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا
وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
“Mereka berkata; “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?”.” (QS. Al-Kahfi: 94)
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ
“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata); “Aduhai celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Anbiya: 96)
Ya’juj dan Ma’juj dalam Hadits Dari Zainab Binti Jahsh -isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bangun dari tidurnya dengan wajah memerah, kemudian bersabda; “Tiada Tuhan selain Allah, celakalah bagi Arab dari kejahatan yang telah dekat pada hari kiamat, (yaitu) Telah dibukanya penutup Ya’juj dan Ma’juj seperti ini!” Beliau melingkarkan jari tangannya. (Dalam riwayat lain tangannya membentuk isyarat 70 atau 90), Aku bertanya; “Ya Rasulullah, apakah kita akan dihancurkan walaupun ada orang-orang shalih?” Beliau menjawab; “Ya, Jika banyak kejelekan.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim)
Jenis dan Asal Usul Ya-juj dan Ma-juj
Berdasarkan pendapat yang paling kuat, Ya’juj dan Ma’juj merupakan isim ‘Ajam dan Laqab (julukan). Para ulama sepakat, bahwa Ya’juj dan Ma’juj termasuk spesies manusia. Hanya saja, para ulama berbeda dalam menentukan siapa nenek moyangnya. Ada yang menyebutkan dari sulbi Adam ‘alaihis salam dan Hawa atau dari Adam saja. Ada pula yang menyebut dari sulbi Nabi Nuh ‘alaihis salam dari keturunan Syis menurut hadits Ibnu Katsir. Sebagaimana dijelaskan dalam tarikh, Nabi Nuh mempunyai tiga anak, Sam, Ham, Syis. Ada lagi yang menyebut keturunan dari Yafuts bin Nuh.
Dan menurut penuturan al-Syarif al-Idrisi dalam Nuzhat al-Musytaq, Ya’juj dan Ma’juj adalah dua suku keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering mengganggu, menyerbu, dan membunuh suku-suku lain. Mereka pembuat onar dan sering menghancurkan suatu daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku Ya’juj dan Ma’juj kepada Iskandar Dzul Qarnain, Raja Macedonia. Iskandar kemudian menggiring (mengusir) mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi.
Menjelang Kiamat nanti, pintu itu akan jebol. Mereka keluar dan membuat onar dunia, sampai turunnya Nabi Isa al-Masih.
Ya’juj dan Ma’juj adalah kaum yang banyak keturunannya. Menurut mitos, mereka tidak mati sebelum melihat seribu anak lelakinya membawa senjata. Mereka taat pada peraturan masyarakat, adab dan pemimpinnya. Ada yang menyebut mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa meter dan ada yang sangat pendek sampai beberapa centimeter. Konon, telinga mereka panjang.
Pada QS. Al-Kahfi:94, disebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah kaum yang kasar dan biadab. Jika mereka melewati perkampungan, mereka membabat semua yang menghalangi dan merusak atau bila perlu membunuh penduduk. Karenya, ketika Dzulkarnain datang, mereka minta dibuatkan benteng agar mereka tidak dapat menembus dan mengusik ketenangan penduduk.
Siapakah Dzulkarnain?
Menurut versi Barat, Dzulkarnain adalah Iskandar bin Philips Al-Maqduny Al-Yunany (orang Mecedonia, Yunani). Ia berkuasa selama 330 tahun. Membangun Iskandariah dan murid Aristoteles. Memerangi Persia dan menikahi puterinya. Mengadakan ekspansi ke India dan menaklukan Mesir.
Menurut sejarawan muslim Dzulkarnain adalah julukan Abu Karb Al-Himyari atau Abu Bakar Bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM – 552 M.). Kerajaannya disebut At-Tababi’ah. Dijuluki Dzulkarnain (Pemilik dua tanduk), karena kekuasaannya yang sangat luas, mulai ujung tanduk matahari di Barat sampai Timur. Menurut Ibnu Abbas, ia adalah seorang raja yang shalih.
Dzulqarnain adalah seorang pengembara dan ketika sampai di antara dua gunung antara Armenia dan Azzarbaijan, atas permintaan penduduk, Dzulkarnain membangun benteng. Para arkeolog menemukan benteng tersebut pada awal abad ke-15 M, di belakang Jeihun dalam ekspedisi Balkh dan disebut sebagai “Babul Hadid” (Pintu Besi) di dekat Tarmidz. Timurleng pernah melewatinya, juga Syah Rukh dan ilmuwan German Slade Verger. Arkeolog Spanyol Klapigeo pada tahun 1403 H. Pernah diutus oleh Raja Qisythalah di Andalus ke sana dan bertamu pada Timurleng. “Babul Hadid” adalah jalan penghubung antara Samarqindi dan India.
Beberapa Penelitian Tembok Ya’juj
ya'juj ma'juj
Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Qur’an menulis bahwa di distrik Hissar, Uzbekistan, 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India dengan ordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu kini bernama buzghol-khana dalam bahasa Turki, tetapi dulu nama Arabnya adalah bab al-hadid. Orang Persia menyebutnya dar-i-ahani. Orang Cina menamakannya tie-men-kuan. Semuanya bermakna pintu gerbang besi.
Hiouen Tsiang, seorang pengembara Cina pernah melewati pintu berlapis besi itu dalam perjalanannya ke India di abad ke-7. Tidak jauh dari sana ada danau yang dinamakan Iskandar Kul. Di tahun 842 Khalifah Bani Abbasiyah, al-Watsiq, mengutus sebuah tim ekspedisi ke gerbang besi tadi. Mereka masih mendapati gerbang di antara gunung selebar 137 meter dengan kolom besar di kiri kanan terbuat dari balok-balok besi yang dicor dengan cairan tembaga, tempat bergantung daun pintu raksasa. Persis seperti bunyi surat Al Kahfi. Pada Perang Dunia II, konon Winston Churchill, pemimpin Inggris, mengenali gerbang besi itu.
Letak Perkiraan Tembok Besi Berada
Adapun tentang keberadaan dinding penutup tersebut, ia memang terbukti ada sampai sekarang di Azerbaijan dan Armenia. Tepatnya ada di pegunungan yang sangat tinggi dan sangat keras. Ia berdiri tegak seolah-olah diapit oleh dua buah tembok yang sangat tinggi. Tempat itu tercantum pada peta-peta Islam maupun Rusia, terletak di republik Georgia.
Al-Syarif al-Idrisi menegaskan hal itu melalui riwayat penelitian yang dilakukan Sallam, staf peneliti pada masa Khalifah al-Watsiq Billah (Abbasiah). Konon, Al-Watsiq pernah bermimpi tembok penghalang yang dibangun Iskandar Dzul Qarnain untuk memenjarakan Ya’juj-Ma’juj terbuka.
Mimpi itu mendorong Khalifah untuk mengetahui perihal tembok itu saat itu, juga lokasi pastinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu tentang tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut memakan biaya besar. Tersebut dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi, karya al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk penelitian ini.
Rombongan Sallam berangkat ke Armenia. Di situ ia menemui Ishaq bin Ismail, penguasa Armenia. Dari Armenia ia berangkat lagi ke arah utara ke daerah-daerah Rusia. Ia membawa surat dari Ishaq ke penguasa Sarir, lalu ke Raja Lan, lalu ke penguasa Faylan (nama-nama daerah ini tidak dikenal sekarang). Penguasa Faylan mengutus lima penunjuk jalan untuk membantu Sallam sampai ke pegunungan Ya’juj-Ma’juj.
27 hari Sallam mengarungi puing-puing daerah Basjarat. Ia kemudian tiba di sebuah daerah luas bertanah hitam berbau tidak enak. Selama 10 hari, Sallam melewati daerah yang menyesakkan itu. Ia kemudian tiba di wilayah berantakan, tak berpenghuni. Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam bahwa daerah itu adalah daerah yang dihancurkan oleh Ya’juj dan Ma’juj tempo dulu. Selama 6 hari, berjalan menuju daerah benteng. Daerah itu berpenghuni dan berada di balik gunung tempat Ya’juj-Ma’juj berada.
Sallam kemudian pergi menuju pegunungan Ya’juj-Ma’juj. Di situ ia melihat pegunungan yang terpisah lembah. Luas lembah sekitar 150 meter. Lembah ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter.
Dalam Nuzhat al-Musytaq, gambaran Sallam tentang tembok dan pintu besi itu disebutkan dengan sangat detail (Anda yang ingin tahu bentuk detailnya, silakan baca: Muzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq, karya al-Syarif al-Idrisi, hal. 934 -938).
Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari. Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon Ya’juj-Ma’juj itu.
Dalam Nuzhat al-Musytaq, al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam pernah bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat Ya’juj-Ma’juj. Mereka mengaku pernah melihat gerombolan orang di atas tembok penutup. Lalu angin badai bertiup melemparkan mereka. Penduduk di situ melihat tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu, Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan), kemudian Samarkand (Uzbekistan), lalu kota Ray (Iran), dan kembali ke istana al-Watsiq di Surra Man Ra’a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail hasil penelitiannya kepada Khalifah.
Kalau menurut penuturan Ibnu Bathuthah dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah, pegunungan Ya’juj-Ma’juj berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina. Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Soalnya di sebelah Barat Laut Cina adalah daerah-daerah Rusia.

di postkan by asomantri18@yahoo.com

Referensi:
Az-Zuhaily, Tafsir Al-Munir.
Dr. Thaha Ad-Dasuqy, ‘Aqidatuna Wa Shilatuha Bil Kaun Wal Insan Wal Hayat, Darul Huda, Kairo, 1995.
Syekh Sya’ban ‘Abdulhadi Abu Rabah, Islamiyat, Haqaiq Fi Dzilli Tauhid Al-Ara Al-Islamiyah, Muassasah Al-’Arabiyah Al-Haditsiyah, Kairo, 1991.
http://warkopmbahlalar.com

Alkisah si ibu bermata satu yang mempunyai seorang anak laki-laki.

by assom18revolution on 6:24:00 AM


Alkisah si ibu bermata satu yang mempunyai seorang anak laki-laki.

Ketika anak laki-lakinya pergi sekolah SD, si ibu datang ke sekolah untuk melihat2 anaknya. Tapi apa yang terjadi, si anak laki-lakinya jadi malu karena diolok-olok oleh teman-teman, karena dia mempunya ibu bermata satu. Sesampai di rumah si ibu dimarahin oleh si anak. Sejak itu si ibu tidak dibolehkan ketemu orang-orang lain agar si anak tidak malu.

Setelah anaknya dewasa, si anak telah bekerja dan sukses, dan sudah berkeluarga dan mempunyai istri yang cantik dan anak2 yang lucu.... si ibu rindu ingin ketemu dengan anak dan cucunya. Sesampai di depan pintu rumah anak laki-lakinya, dia diusir oleh anaknya sendiri, seraya berkata: untuk apa kamu datang kesini orang tua bermata satu, kamu telah menakutkan anak-anakku, kata si anak. Akhirnya, si ibu pulang dengan bersedih hati. Dia akhirnya hanya melihat cucu2nya di depan pagar, lalu perlu.

Sekian lama waktu berlalu, si ibu akhirnya sakit dan sepertinya tidak akan lama lagi umurnya. Dia memberi tahukan berita ini kepada anak laki-lakinya itu, bahwasanya dia sedang sakit parah. Tapi, si anak laki2 tetap tidak mau ketemu ibunya. Ajalnya pun menjemputnya.

Selang beberapa waktu, si istri dari si anak laki2 bertanya ke suaminya: mengapa kamu tidak datang ke rumah ibumu?
Dia menjawab: saya sedang sibuk. Tapi akhirnya, dia dibujuk oleh istrinya, agar pergi ke rumah ibunya tersebut sekali saja karena ibunya sudah tiada.

Akhirnya si anak laki2 pergilah ke rumah almarhum ibunya, dia masuk ke rumah yang telah lama dia tinggalkannya, dan ada secarik kertas yang ditinggalkan oleh ibunya berisi: "anakku, aku sangat bahagia melihatmu dari kecil, sampai dewasa dan mlenjadi sukses sekarang ini. ketahuilah nak, bahwasanya kamu kecil hanya mempunyai mata satu, aku telah merelakan mata yang satu lagi diberikan kepadamu, agar kamu bisa hidup bahagia nantinya".

Si anak akhirnya, menanggis sijadi-jadinya: oh..ibu.............maafkan aku selama ini.


BILL GATES & PAUL ALLEN

by assom18revolution on 5:11:00 AM

                               BILL GATES & PAUL ALLEN

William Henry Gates III atau lebih terkenal dengan sebutan Bill Gates, lahir di Seatle, Washington pada tanggal 28 Oktober 1955. Ayah Bill, Bill Gates Jr., bekerja di sebuah firma hukum sebagai seorang pengacara dan ibunya, Mary, adalah seorang mantan guru. Bill adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Bill mempunyai hobi “hiking”,bahkan hingga kini pun kegiatan ini masih sering dilakukannya bila ia sedang “berpikir”.

Bill kecil mampu dengan mudah melewati masa sekolah dasar dengan nilai sangat memuaskan, terutama dalam pelajaran IPA dan Matematika. Mengetahui hal ini orang tua Bill, kemudian menyekolahkannya di sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan pembinaan akademik yang baik, bernama “LAKESIDE”. Pada saat itu , Lakeside baru saja membeli sebuah komputer, dan dalam waktu seminggu, Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (sebagian besar nantinya menjadi programmer pertama micr*soft) sudah menghabiskan semua jam pelajaran komputer untuk satu tahun.

Kemampuan komputer Bill Gates sudah diakui sejak dia masih bersekolah di Lakeside. Dimulai dengan meng”hack” komputer sekolah, mengubah jadwal, dan penempatan siswa. Tahun 1968, Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers lainnya disewa oleh Computer Center Corp. untuk menjadi tester sistem keamanan perusahaan tersebut. Sebagai balasan, mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan komputer perusahaan. Menurut Bill saat itu lah mereka benar- benar dapat “memasuki” komputer. Dan disinilah mereka mulai mengembangkan kemampuan menuju pembentukan micr*soft, 7 tahun kemudian.

Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin terasah. Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science Inc, merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Ellen mendirikan perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka membuat sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Bekerja sebagai debugger di perusahaan kontrkator pertahanan TRW, dan sebagai penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi pengalaman Bill Gates.

Musim gugur 1973, Bill Gates berangkat menuju Harvard University dan terdaftar sebagai siswa fakultas hukum. Bill mampu dengan baik mengikuti kuliah, namun sama seperti ketika di SMA, perhatiannya segera beralih ke komputer. Selama di Harvard, hubungannya dengan Allen tetap dekat. Bill dikenal sebagai seorang jenius di Harvard. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill adalah programmer yang luar biasa jenius, namun seorang manusia yang menyebalkan.

Desember 1974, saat hendak mengunjungi Bill Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan judul “World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models”. Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era “komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer - komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini merupakan kesempatan besar bagi mereka.

Kemudian dalam beberapa hari, Gates menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap. Allen menuju MITS untuk mempresentasikan BASIC. Dan walaupun, ini adalah kali pertama bagi Allen dalam mengoperasikan Altair, ternyata BASIC dapat bekerja dengan sempurna. Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard dan mendirikan microsoft.

MARK ZUCKERBERG (FACEBOOK)

by assom18revolution on 4:59:00 AM

 
                                                       Mark Zuckerberg (FaceBook)


NANCY MATTHEWS EDISON

by assom18revolution on 4:25:00 AM

Nancy Matthews Edison
 
suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut, " Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah."

sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, " anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."

Tommy bertumbuh menjadi Thomas Alva Edison, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.

tak banyak orang mengenal siapa Nancy Mattews, namun bila kita mendengar nama Edison, kita langsung tahu bahwa dialah penemu paling berpengaruh dalam sejarah. Thomas Alva Edison menjadi seorang penemu dengan 1.093 paten penemuan atas namanya. siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya!

ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya. Nancy yang memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi pendidikan Edison dirumah, telah menjadikan puteranya menjadi orang yang percaya bahwa dirinya berarti. Nancy yang memulihkan kepercayaan diri Edison, dan hal itu mungkin sangat berat baginya. namun ia tidak sekalipun membiarkan keterbatasan membuatnya berhenti...

KISAH ASHABUL KAHFI (PENGHUNI GUA)

by assom18revolution on Minggu, 06 Januari 2013 10:11:00 AM

Description: http://alhakelantan.tripod.com/imagelib/sitebuilder/layout/spacer.gif
KISAH ASHABUL KAHFI (PENGHUNI GUA)


Sudah menjadi adat yang lazim bagi penduduk Upsus merayakan suatu hariraya, dimana mereka sama-sama menghiasi berhala-berhala dan patung-patung, lalu mereka berdiri disekitar patung-patung itu dengan riang gembira, sambil memuja-muja dan     menyembahnya, bahkan memberikan korban-korban yang berharga kepada patung-patung dan berhala-berhala itu. Suatu adat kebiasaan yang tidak dapat dirobah dan dilanggar oleh siapa juga.
Tetapi ditengah-tengah golongan penduduk yang ramai itu, ada seorang pemuda termasuk golongan bangsawan dan mulia, tampaknya tidak begitu gembira ditengah-tengah semua orang yang sedang bergembira itu. Dia termenung seorang diri, jiwanya tampak gelisah. 
Ketika semua orang sudah sama-sama menyembah kepada berhala-berhala yang dirayakan sebesar-besarnya itu, pemuda itu tampak keengganannya untuk menundukkan kepalanya. Tampak pula keraguan dan kebingungan hatinya untuk turut menyembah dan bersujud kepada batu-batu berhias itu. 
Keraguan dan kebingungannya, segera berubah menjadi ketetapan hati untuk menyanggah apa yang dilihatnya itu. Akal dan fikirannya berontak rupanya, sehingga dia terpaksa keluar dari barisan orang ramai dengan diam-diam dan sembunyi-sembunyi,berjalan meninggalkan tempat perayaan besar itu untuk menjauhkan diri. Akhirnya dia berhenti dibawah sebatang pokok kayu, lalu melepaskan kelelahan fikirannya. Mukanya tampak merah padam, menunjukkan jiwanya yang sedang berontak keras.
Perasaan yang demikian itu rupanya tidak timbul dalam jiwa pemuda itu saja. Tidak lama sesudah dia tertunduk dibawah pokok kayu itu, ia disusul oleh seorang pemuda lain yang sebaya dengannya, sama-sama bangsawan kaumnya. Dia pun kerana jiwanya memberontak, tidak sudi lagi memuja dan memuji-muji batu itu. Dua orang pemuda ini segera disusul oleh seorang pemuda lainnya berturut-turut, sehingga mereka sekarang berjumlah tujuh orang.
Ketujuh pemuda ini segera berkenalan, mereka bercakap-cakap mengemukakan pendirian dan fikiran masing-masing. Ternyata kesemuanya mempunyai pendapat yang sama, fikiran yang bulat, sekalipun pada mulanya mereka tidak kenal-mengenal. 


Mereka itu sepakat dan berjanji, tidak akan menyembah dan memuja patung-patung itu lagi, sebagai umumnya bangsa mereka sendiri. Lalu mereka menerawang ke alam yang luas, ke langit yang biru, ke matahari yang sedang bersinar, ke gurun yang luas tidak berpinggir itu.
Mereka berkeyakinan bahawa kesemuanya itu tentu ada yang menjadikan dan menguasai, iaitu Allah s.w.t. "Ya, Allah, inilah yang harus kita sembah," kata mereka.
Mereka bersumpah akan menyembah Allah dan akan memegang teguh agama mereka ini. Jiwa mereka mulai tenang kembali dan mereka sepakat pula akan menyembunyikan apa yang terkandung dalam jiwanya masing-masing itu, terhadap bangsanya yang masih sesat dan fanatik, takut kalau-kalau hal itu diketahui rajanya, yang pasti akan memaksa mereka untuk kembali ke agama yang sesat itu. Hal ini tak dapat mereka pertahankan, kerana mereka tidak ramai dan tidak mungkin kuat untuk melawannya.

Demikianlah beberapa waktu lamanya, mereka hidup diantara bangsanya, ke hulu sama ke hulu, ke mudik sama ke mudik, namun dalam jiwanya bertentangan seratus peratus. Tetapi bila pemuda-pemuda itu sedang seorang diri, masing-masing bersembahyang menyembah Allah s.w.t. berdoa dan bermunajat kepadaNya.
Pada suatu malam, ketujuh pemuda ini berkumpul disuatu tempat. Dalam pertemuan itu, salah seorang diantara mereka lalu berkata dengan berbisik: "Saudara-saudara, kelmarin saya mendengar khabar yang amat mengecewakan kita, bila benar orang yang membawa khabar ini, iaitu ada persiapan untuk merusakkan agama kita, serta membahayakan jiwa kita. Saya dengar, bahawa raja sudah mengetahui akan hal kita ini. Bukan main marahnya setelah dia mengetahui. Raja telah memutuskan akan menghukum kita dengan hukuman yang seberat-beratnya, bila kita tidak kembali dari agama kita ini. Saya khuatir sekali kerana menurut khabar itu juga, bahawa tindakan kejam terhadap kita itu akan dijalankan besok pagi dengan memanggil kita semua. Kalau kita benar-benar hadir dihadapan raja, sudah pasti kita akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Marilah kita fikirkan bersama apa yang harus kita jalankan."
Mendengar keterangan ini, lalu berkata pula yang lainnya: "Khabar ini sudah lama pula saya mendengarnya. Mula-mula saya kira hanya khabar bohong saja. Tetapi tanda-tanda semuanya

menunjukkan bahawa khabar itu benar-benar adanya. Nyata sudah, bahawa kita tidak akan dapat meninggalkan agama kita, sekalipun apa juga yang akan terjadi. Matahari timbul setiap pagi dan tenggelam setiap petang, menjadi bukti adanya Tuhan yang kita sembah. Segala yang ada ini menjadi bukti kebenaran yang kita sembah."
Sebelum dapat memutuskan apa-apa yang harus mereka lakukan, tiba-tiba mereka sudah didatangi pengawal diraja. Ketujuh pemuda itu digiring mengadap raja, diceraikan dari keluarganya masing-masing. Raja lalu berkata kepada mereka: "Kamu sudah mencuba menyembunyikan apa yang terkandung dalam hatimu masing-masing. Tetapi apa yang kamu sembunyikan itu sudah ku ketahui semuanya, baik yang lahir, mahupun yang batin. Kamu telah melemparkan agama raja dan agama rakyat, lalu menganut agama baru yang tidak ku ketahui bagaimana cara datangnya kepadamu.
"Aku mahu menghukum kalian dengan hukuman yang seberat-beratnya. Tetapi hukuman ini ku tangguhkan, memandang kehormatan keluarga dan     kebangsawananmu sekalian.
"Aku memberi tempoh kepadamu sekalian untuk berfikir: Kamu harus kembali ke agama yang lama, iaitu agama raja dan agama rakyat, atau kamu akan dilihat orang ramai untuk digantung, dipenggal lehermu dan dibunuh mati."
Kepada masing-masing pemuda yang tujuh orang itu, diberikan Allah hati yang tetap, keimanan yang teguh; mereka lalu menjawab: "Ya raja, kami menyembah Tuhan kami ini bukan dengan meniru, tetapi sebagai penyelidikan dan pemikiran kami yang sedalam-dalamnya. Adapun orang ramai yang menyembah patung-patung itu adalah semata-mata dengan meniru saja, tidak dengan menjalankan akal dan fikirannya sedikit juga. Kalau kami kembali menyembah agama mereka, bererti kami menipu diri sendiri dan menipu raja pula. Sebab itu kami akan tetap memegang teguh agama kami ini, terserahlah kepadamu untuk menjalankan tindakan apa saja yang engkau kehendaki."
Raja lalu menjawab: "Janganlah kamu menjawab sekarang. Pulanglah dahulu, besok pagi datang lagi menghadap. Pilihlah salah satu di antara dua hal yang sudah ku kemukakan itu. Terserah kepadamulah untuk menentukannya."

Di saat itu juga mereka lalu bermusyawarah di salah suatu tempat yang agak jauh dari kota. Salah seorang lalu berkata: "Raja memang sudah tetap dengan keputusannya, kita pun sudah tetap pula dengan keputusan kita, iaitu dua putusan yang bertentangan. Kalau kita datang lagi esok, bererti kita menyerahkan jiwa kita untuk dicabut. Sebab itu guna mempertahankan agama kita marilah kita menyembunyikan diri dalam gua yang terletak di gunung itu. Sekalipun gua itu sempit dan gelap keadaannya, tetapi iman dapat melapangkan dada dan menenangi fikiran kita. Sebaliknya kita berada di alam yang lapang dan ditenangi oleh matahari, kita tidak merdeka beragama dan menyembah Tuhan kita. Marilah kita berhijrah ke sana dengan agama dan kepercayaan kita. Apa gunanya kita hidup di sini, dimana kita dipaksa beragama yang tidak sama dengan fikiran kita sendiri !"
Ketika itu juga mereka bersiap menyediakan bekalannya masing-masing, lalu berangkat meninggalkan kampung halaman dan keluarga masing-masing, menuju ke gunung yang jauh letaknya, ke gua sempit di tengah hutan. Mereka pergi tanpa senjata dan pengawal. Untung di tengah jalan mereka disusul oleh seekor anjing kepunyaan salah seorang di antara mereka. Anjing inilah yang menjadi penunjuk jalan menuju ke gua yang terpencil itu.
Setelah mereka memasuki gua itu, anjing itu tetap berdiri, di muka gua, berjaga dengan merentangkan kedua kakinya.
Di tepi gua itu mereka temui buah-buahan, lalu dimakannya dan ada pula sedikit air, lalu diminumnya. Setelah itu mereka duduk melepaskan lelahnya, setelah lama berjalan, mendaki dan menurun. Baru saja mereka sama-sama merebahkan dirinya untuk menenangkan perasaan letihnya, tiba-tiba mereka itu semuanya tertidur senyenyak-nyenyaknya.

Malam berganti siang, siang pun berganti malam, tahun berganti tahun dan abad berganti abad, sedang pemuda-pemuda itu tetap tidur dengan nyenyaknya. Mereka tidak mengetahui samasekali akan penggantian malam dengan siang, penggantian tahun, penggantian musim dan penggantian abad. Hujan dan angin taufan pun tidak mereka ketahui, begitu jua guruh dan petir tidak mereka dengar.
Dengan takdir Allah, jalannya matahari agak membelok sedikit, sehingga tepat di pintu gua tempat mereka bersembunyi itu. Dengan keadaan cahaya matahari yang sangat terik itu, mereka terbangun.
Tiga ratus sembilan tahun lamanya mereka tidur. Di kala terbangun itu keadaan mereka sudah jauh berubah. Mereka merasakan lapar yang bukan kepalang hebatnya, tetapi masing masing tidak mengetahui berapa lamanya mereka tertidur itu.
Salah seorang lalu berkata: "Saya menduga lama benar tidur kita ini. Cuba kamu katakan berapa lamakah gerangan?"
Seorang lagi lalu menjawab: "Berdasarkan letihnya badan dan laparnya perut kita, maka saya kira kita sekalian tertidur sehari lamanya."

Berkata pula orang yang ketiga: "Kita mulai tidur di waktu pagi dan itu matahari masih belum terbenam. Kalau begitu kita tidur hanya setengah hari sahaja."
Berkata pula yang keempat: "Apa gunanya kita bertengkar tentang lamanya tidur. Tuhanlah yang lebih mengetahui berapa lamanya kita tidur. Tetapi kerana saya terlalu lapar, sebab tidak makan dahulu sebelum berangkat, maka siapakah di antara kita ini yang mahu pergi ke kota (pasar) untuk membeli makanan? Inilah wangnya; tetapi harus berhati-hati jangan sampai diketahui orang atau raja, bahawa kita berada dalam gua ini, sebab sudah pasti raja dengan kakitangannya sedang mencari kita dimana mana."
Salah seorang dari mereka lalu keluar menuju ke pasar mencari makanan, dengan perasaan khuatir dan takut, akhirnya sampailah dia ke dalam kota Upsus, iaitu negerinya sendiri. Alangkah hairannya ia bahawa negeri itu benar-benar negeri Upsus. Tetapi segala pemandangan yang dilihatnya berubah semuanya. Berubah tanda tandanya, berubah bentuk rumah dan gedung-gedungnya. Banyak pula dilihatnya bekas gedung-gedung yang sudah tua yang sudah runtuh. Tiap-tiap orang lalu lalang diperhatikannya, seorang pun tidak ada yang dikenalinya. Dia berkata dalam hatinya: "Negeri ini seakan-akan negeri kami sendiri tetapi penduduknya bukanlah bangsa kami sendiri, jauh berbeza keadaan mereka ini."

Dia berjalan terpinga pinga, makin bertambah banyak juga tolehnya ke kiri dan ke kanan. Nyata kebimbangan dalam setiap langkahnya, sehingga setiap orang yang melihat kepadanya, dapat mengetahui bahawa dia adalah orang asing yang baru sekali melalui negeri ini. Salah seorang penduduk yang melihat akan keadaannya, lalu bertanya kepadanya: "Apakah engkau orang asing di negeri ini? Dari manakah asalmu dan apa yang sedang menggoda fikiranmu? Siapakah yang sedang kau cari?"
Mendengar pertanyaan itu, dia lalu menjawab: "Saya bukan orang asing. Saya sedang mencari makanan untuk saya beli, di manakah tempat orang menjual makanan?"
Orang itupun lalu membawanya ke tempat orang menjual makanan. Makanan diambilnya dan penghuni gua ini pun mengeluarkan wang yang ada dalam sakunya. Alangkah terkejut sipenjual makanan itu, setelah dilihatnya matawang yang dibayarkan pemuda itu, adalah matawang lama, yang beredar tiga abad yang silam, yang sudah tidak laku lagi di saat itu. Sipenjual makanan itu mengira, bahawa pemuda itu pasti mendapat barang pendaman dan pasti fikirannya bahawa selain matawang yang dilihatnya itu tentu ada banyak lagi harta kekayaan lainnya. Orang ramai yang sama melihat matawang itupun berkerumun melingkari pemuda itu. Mereka ingin tahu di mana pemuda itu menyimpan hartabenda pendaman itu.
Dengan rasa tercengang dan penuh hairan akan maksud mereka, pemuda gua itu lalu berkata: "Saya bukan mendapat barang pendaman sebagai yang kamu sangkakan, wang ini adalah wang yang kudapat dari temanku kelmarin. Dengan wang ini saya berniat untuk membeli makanan. Kenapa kamu merasa terkejut melihat wangku ini? Kenapa kamu menyangka yang bukan-bukan terhadap diriku?"
Pemuda gua itu segera berpaling hendak melarikan diri, kerana takut akan terbuka rahsia teman-temannya yang sedang bersembunyi, menyembunyikan diri dari tangkapan raja negeri itu.
Tetapi orang ramai menghalangnya. Dengan kata-kata yang sopan-santun, mereka ingin mendengarkan cerita selanjutnya.

Dalam percakapan selanjutnya, maka terbuktilah kepada orang ramai itu, bahawa pemuda ini adalah pemuda yang lari dari kepungan raja pada tiga abad yang silam. Mereka mengetahui akan peristiwa itu, dari cerita yang telah masyhur dan diketahui orang ramai. Larinya pemuda-pemuda itu kerana tidak sudi menjual agamanya kepada raja yang ganas, yang memaksa mereka untuk menyembah batu.
Salah seorang di antara mereka itu berkata kepada pemuda itu: "Janganlah engkau khuatir kepada raja ganas yang engkau katakan tadi. Raja itu sudah mati pada tiga abad yang silam. Raja yang memerintah sekarang ini, adalah seorang raja yang mukmin dan baik hati. Raja kami yang sekarang ini orang beriman seperti yang kamu imani. Di manakah teman-temanmu yang lainnya? Bawalah mereka ke mari semuanya "
Barulah pemuda itu insaf akan apa sebenarnya yang sudah terjadi. Dengan ketenangan yang amat jelas serta dengan alasan dan bukti-bukti yang cukup terang, maka terbuktilah bahawa mereka berada dalam gua bukan semalam atau setengah hari, tetapi sudah tiga abad lamanya. Segera pemuda itu minta izin untuk memberitahukan teman-temannya yang masih bersembunyi dalam gua, agar keluar dari persembunyiannya dan menerangkan kepada penduduk negeri itu akan keadaan yang sebenarnya; apalagi mereka sedang menunggu dengan kelaparan dalam gua, serta ingin mengetahui keadaan di luar gua.

Laporan peristiwa ini segera sampai kepada raja yang soleh, yang sedang berkuasa di negeri itu. Raja sendiri tampil turut menyambut pemuda-pemuda beriwayat itu dari dalam gua tempat persembunyian mereka. Raja pun ingin mengetahui akan riwayat dan wajah mereka, selama ini mereka senantiasa menjadi bualan orang ramai saja.
Setelah mereka keluar dari gua itu, mereka disambut raja dan penduduk negeri. Raja membawa mereka ke dalam istana dan diberinya tempat di istana yang indah itu. Para pemuda tadi lalu berkata kepada raja: "Kami ini sudah tidak mengharap hidup yang lebih panjang lagi, kerana kami sudah     melewati beberapa keturunan dan kesemuanya telah meninggal dunia, bahkan negeri dan gedung-gedung besar yang dahulu pun sudah runtuh semuanya; yang kami lihat sekarang ini adalah serba baru. Kami pun sudah puas melihat raja dan penduduk yang hidup di negeri ini sudah sama-sama beriman kepada Allah."
Para pemuda itu lalu bersujud dan berdoa ke hadhrat Allah agar menurunkan rahmatNya dan agar Allah mengizinkan mereka pulang ke rahmatullah. Tidak lama kemudian sesudah mengucapkan doa itu mereka lalu menghembuskan     nafasnya yang terakhir, dengan tenang dan tenteram.
Keadaan dan kejadian itu, menjadi dasar yang kuat sekali bagi mereka untuk tetap iman dan tunduk kepada Allah, Tuhan yang Maha Kuasa. Mereka makin percaya bahawa janji Allah itu benar semuanya, serta Hari Qiamat dan akhirat itupun benar semuanya. Sepeninggalan mereka, orang lalu bentengkar cara bagaimana pemuda-pemuda suci itu dapat diperingati. Ada yang mengusulkan agar di atas kubur mereka itu didirikan sebuah tugu besar, rumah dan gedung yang dapat menunjukkan kebesaran mereka itu. Tetapi ada juga satu golongan dari orang-orang yang cinta terhadap pemuda-pemuda itu berkata, agar jangan tugu yang didirikan tetapi dirikanlah masjid di atas gua mereka itu, supaya dari dalam masjid itu dapat orang sama sama menyembah dan membesarkan nama Allah dan selalu insaf akan kebesaran Allah. Sebab apa ertinya sesuatu peringatan dan penghormatan, bila peringatan dan penghormatan itu tidak dapat membawa orang kepada menghormati dan membesarkan Allah, Tuhan yang Maha Terhormat dan Maha Kuasa.*
--------------------------------------------------------------------------------

 Orang ramai selalu bertengkar tentang jumlah mereka itu. Ada yang berkata bahawa mereka itu tiga orang, empat dengan anjingnya. Ada yang mengatakan lima orang, enam dengan anjingnya dan ada pula yang mengatakan tujuh orang, lapan dengan anjingnya.


previous